Laporan Hasil
Wawancara
Sore
itu kami pergi mencari guru yang akan kami wawancarai. Beliau adalah Dra.
Asmaniyah M.Si. Beliau adalah salah satu guru biologi di MAN Bangkalan. Tema
dalam wawancara kami adalah tentang menjaga kesehatan reproduksi remaja.
Setelah
menemukan beliau, kami meminta izin untuk mewawancarai beliau. Setelah
mendapatkan izin dari beliau, kami memulai kegiatan wawancara kami dengan satu
pertanyaan sederhana tentang seberapa
pentingnya menjaga kesehatan reproduksi bagi remaja. Menurut beliau kesehatan
reproduksi bagi remaja sangat penting. Para remaja harus menjaga kesehatan
reproduksinya agar tidak terganggu. Cara menjaganya bisa dimulai dari hal yang
paling sederhana seperti menjaga kebersihan organ-organ reproduksi. Remaja juga
harus mengetahui cara mencegah terjadinya penyakit-penyakit pada organ
reproduksi. Selain itu, remaja juga perlu mendapat penyuluhan tentang dampak
dari pergaulan bebas dan seks bebas.
Beliau
berpendapat bahwa reproduksi adalah investasi untuk masa depan, jadi para
remaja harus menjaganya dengan hati-hati agar terhindar dari hal-hal negatif
dan berdampak pada kesehatan reproduksi. Hal tersebut karna remaja masa kini banyak yang terganggu
kesehatan reproduksinya akibat pergaulan bebas yang menjurus pada seks bebas.
Pada
seorang remaja putri, bila sedang mengalami menstruasi, kuman akan masuk dengan
mudah melalui darah yang ada pada pembalut yang lembab. Beliau menyarankan bagi
remaja putri yang bersekolah sampai sore untuk tidak hanya menggunakan satu
pembalut, tapi sering-sering untuk berganti pembalut agar tidak lembab.
Menurut
beliau, banyak penyakit yang terjadi pada organ reproduksi terutama pada
remaja, seperti keputihan yang sering terjadi pada wanita. Keputihan biasanya
terjadi karena kondisi kita yang lelah. Penyakit lainnya seperti sifilis dan
raja singa. Ini terjadi akibat kurangnya menjaga kebersihan pada organ
reproduksi kita.
Selain
itu, beliau juga memberikan sedikit informasi tentang pengaruh anemia terhadap
kesehatan tubuh. Karna seperti yang diketahui, banyak remaja masa kini yang
terkena anemia. Jika anemia terjadi pada wanita yang sedang menstruasi, maka
akan mengakibatkan wanita itu mudah lelah dan lemah.
Beliau
juga berpendapat bahwa pendidikan reproduksi remaja itu perlu dan sudah harus
dilakukan sejak dini. Tetapi hal tersebut tergantung pada berapa usia anak itu.
Pendidikan kesehatan reproduksi bagi anak SD tentu jelas berbeda dengan
pendidikan kesehatan reproduksi bagi anak SMP dan SMA. Pendidikan yang benar
diberikan oleh orang tua, guru dan orang-orang terdekat. Informasi yang
diberikan pun harus terus bertahap sehingga anak mengetahui seberapa pentingnya
menjaga kesehatan reproduksi. Fungsi pendidikan ini yaitu agar remaja
mengetahui bagaimana menjaga kesehatan reproduksinya agar tidak mengalami gagal
reproduksi dan terkena penyakit kelamin.
Beliau
menyarankan agar para remaja menjaga pola hidupnya. Pola hidup yang sehat akan
sangat berpengaruh bagi kesehatan reproduksi pada remaja. Selain itu, remaja
juga perlu menjaga kebersihan organ-organ reproduksi agar terhindar dari
kuman-kuman atau penyakit penyebab kerusakan sistem reproduksi remaja. Dan yang
terakhir beliau juga menyarankan penyuluhan. Remaja harus sering diberi
penyuluhan tentang bagaimana menjaga kesehatan reproduksi sehingga bisa lebih
dini mengatasi masalah yang ada pada sistem reproduksi remaja.
Sekian
wawancara yang kami lakukan pada Ibu Asmaniyah selaku narasumber kami.