Rabu, 10 Juni 2015

Memanen Padi di Sawah

Terik matahari tak menyurutkan niatku untuk menolong Ibuku. Ya sekarang aku sedang membantu ibuku di sawah. Hari ini waktunya memanen padi dan karena aku libur Ibu mengajakku untuk ikut serta. Masi bajak padi yang belum di Panen. Tapi itu tak akan mematahkan semangatku. Aku terua memanen. Awalnya aku tidak tahu caranya, tapi bapakku mengajariku. Jadi aku tahu sekarang. Sungguh menyenangkan menurutku pergi ke sawah. Meskipun panas dan membuat kulitku Hitam. aku tidak apa-apa dengan itu. Setelah mengerahkan semua kemampuanku untuk memanen padi, tak terasa semua padi sudah tumbang dari tempatnya. Akhirnyaaaa. Akhirnya aku pulang dan membersihkan diri dari lumpur-lumpur yang menempel.

Liburan Sekolah

Pada liburan sekolah semester ganjil ini saya tidak libur ke mana-mana.Aku hanya sekedar berkumpul-kumpul denga keluarga saja. Disitu kami saling bercanda tawa.Aku cukup senang dengan liburan kali ini,meslipun hanya sekedar berkumpul dengan keluarga saja.

Waktu pun berjalan seiring liburan hampir habis.Dan pada waktu itu,di rumah aku tidak ada kegiatan apa-apa. Pastinya liburan ini sangat membosankan.Tetapi di saat kebosanan itu datang,saya di hibur dengan saudara sepupu saya.meskipun Cuma di hibur gitu doang lumyan lah buat ngilangi bosen.

Pada waktu liburan mau srlesai,saya di suruh nyokap buat pegi ke Paterongan yang pasti ke rumah nenek. Akupun berangkat. Disana sangat menyenangkan sekali. aku di ajak naik bukit. memang di sana banyak sekali bukit. Dari atas bukit itu dapat melihat pemangangan yang luar biasa. rumah-rumah terlihat kecil dari atas.

Setelah di ajak ke atas bukit, aku di ajak ke danau yang terletak di bawah kaki bukit. sungguh indah sekali. Ku ingin berenang tapi aku tak bisa berenang. Akhirnya aku hanya melihat sepupuku berenang.

Setelah lelah dengan kegiatan yang aku lakukan hari ini. aku pulang ke rumah nenek. Kita makan bersama. Setelah acara makan selesai aku mengistirahatkan badanku untuk pulang esok harinya.

Selasa, 09 Juni 2015

Cegukan Di Lomba Nyanyi

Ini tentang pengalamanku ketika mengikuti lomba nyanyi.

Aku telah berangkat dari rumaku meuju ruma guruku. Besok adalah hari dimana aku akan berlomba Nyanyi tingkat kabupaten yang akan diadakan di Bangkalan. Karena rumahku yang jauh dari Bangkalan mengharuskanku menginap di rumah guruku yang ada di Bangkalan.

Aku telah sampai si rumah guruku. ku putuskan untuk istirahat sejenak sebelum belajar vocal lagi. Setelah latihan vocal aku di ajak ibu guruku untuk berbelanja. Aku sangat senang sekali bisa menemani Ibu guruku.

Setelah merasa kelelahan kami pun pulang. Malamnya aku di pinta ibu untuk mencoba kostum untuk hari esok. aku memandangi pantulanku di cermin. terliha gadis yang memakai setelan baik 5 cm di atas lutut. sungguh aku tidak bosan melihatnya.

Hari dimana aku berlombapun tiba. Aku di dandani oleh teman ibu guruku. Sungguh aku sangat berbeda saat ini. seperti bukan diriku.

Makanan Khas Madura

Madura, kota yang ada di Jawa Timur ini terkenal dengan karapan sapinya. Sebagai salah satu kota yang menjadi pusat perhatian dalam dunia wisata, Madura mempunyai banyak daya tarik tak hanya dalam hal objek wisatanya. Dari sisi kuliner tau makanan Madura ternyata juga menyimpan banyak kejutan. Cita rasa unik yang terdapat dalam makanan khas Madura ini menjadi salah satu ciri khusus yang tidak ditemukan dalam masakan di daerah lain di Indonesia. Tak hanya cita rasa yang unik cara pengolahannya pun masakan Madura juga memiliki banyak keunikan.
Perbedaan dalam hal pengolahan maupun dalam hal cita rasa dengan daerah lainnya ini yang membuat kuliner Indonesia berbeda dari satu daerah dengan daerah lainnya. Hal ini juga menambah daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Madura maupun daerah lainnya. Keanekaragaman maskan khas yang ada di Indonesia ini salah satunya ada di Madura. Berbagai masakan dengan citarasa dan cara pengolahan yang unik menjadikan Madura salah satu daerah yang patut untuk diperhitungkan.
Berikut ini ada beberapa jenis masakah yang tergolong khas dan mempunyai citarasa unik yang hanya bisa anda temui di Madura.

Soto Madura

kul madura soto.jpg

Rasanya hampir di seluruh daerah di Indonesia mengenal salah satu jenis masakan berkuah melimpah ini. Soto yang ada di Madura ini menggunakan bahan dasar yang hampir sama dengan soto pada umumnya. Terdiri dari daging sapi, telur rebus, kentang goreng, dan telur yang direbus ini, soto Madura memiliki citarasa yang tak jauh berbeda dengan soto pada umumnya. Taburan daun bawang, seledri, dan bawang goreng di atasnya menjadikan soto Madura lebih bercitarasa khas. Ada keunikan lainnya yang dihadirkan soto Madura, bahwa di masing-masing daerah di Madura soto ini disajikan dengan pendamping yang berbeda. Simaknya, soto Madura yang disajikan di Sumenep. Soto disajikan dengan singkong rebus sebagi pengganti nasi. Keunikan lainnya bahwa soto Madura di Sumenep ini berisikan tauge goreng, bihun, usus sapi, yang dilengkapi dengan daun bawang dan bawang goreng sebagai taburannya. Pelengkap soto ini adalah bumbu kacang yang dicampur petis dan pisang mudang yang dicampur dan diuleg hingga halus.
Lain di Sumenep lain lagi di Pamekasan, soto Pamekasan berbahan baku kentang rebus, tauge dan perkedel ini disajikan dengan kuah yang dibumbui merica dengan bawang putih. Sebagai pendamping makan soto Pamekasan ini, disajikan lontong, bakwan jagung, dan juga rempeyek yang rasanya memang cocok.
Beda lagi dengan soto yang ada di Bangkalan, Madura. Selain menggunakan daging sapi dalam olahannya, kadang kala soto Bangkalan juga memakain daging ayam atau jeroan sapi untuk isiannya. Disajikan dengan taburan kentang goreng soto Bangkalan ini di siram dengan kuah yang terdiri dari dua jenis, kuah bening dan kuah kuning. Anda bisa memilih sesuai selera anda, atau anda bisa  mencoba dua-duanya.
Keragaman dan keunikan makanan Madura ini nyatanya semakin unik dengan adanya keberagaman jenis masakan yang terdapat dalam satu daerah. Hal inilah yang menjadikan kaya dan uniknya makanan khas Indonesia yang bisa anda cicipi dalam perjalanan wisata anda.

Nasi jagung

kul madura nasi jagung.jpg

Nasi jagung menjadi mskan khas Madura selanjutnya. Secara kondisi alam Madura memang cocok untuk bercocok tanam jagung. Berdasarkan pengakuan masyarakat, jagung yang ditanam di Madura memiliki citarasa yang lebih enak dbadingkan dengan jagung yang di tanama di daerah lainnya. Kembali ke nasi jagung, jika anda berkunjung ke Madura anda akan dengan mudah menemukan penjual nasi jagung karena ini memang makanan tradisional masyarakat Madura. Nasi jagung yang ada di Madura menggunakan bahan baku utama adalah jagung yang dicampur dengan sedikit nasi putih yang di jual atau disajikan dalam bakul atau wadah dari bambu.
Nasi jagung ini biasanya disajikan dengan pelengkap lauk berupa sayur-sayuran segar, tauge dan kacang panjang. selain itu, lauk berupa urap dan saayur lodeh juga bisa anda pilih sebagai pendamping nasi jagung. Sedangkan untuk pelengkapnya, biasanya nasi jagung disajikan dengan pepes tongkol dan tempe bumbu bali yang akan semakin sedap jika disantap bersama sambal.

Kalsot (kaldu soto)

kul madura kalsot.jpg

Makanan yang hanya ada di Madura ini terbuat dari kacang hijau yang dimasak bersama kikil sapi. Kalsot memberikan suatu citarasa yang benar-benar berbeda dari kacang hijau yang biasa di buat bubur santan yang berasa manis. Kalsot dimasak dengan bumbu-bumbu rempah layaknya soto dan dilengkapi dengan tabura bawang merah goreng dan seledri di atasnya membuat masakan ini lebih bercitarasa unik dan nikmat.
Makanan Khas Madura – Sate
Di setiap kota di Indonesia hamper bisa dipastikan selalu ada warung sate Madura. Bukan hanya di Madura sate Madura inipun biasanya dapat juga kita temui di Mancanegara. Sate Madura biasanya dibuat dengan menggunakan daging kambing ataupun daging ayam. Daging tersebut dipotong kecil-kecil sebelum ditusuk dan dibakar sehingga sering disebut dengan sate lalat. Sebutan sate lalat bagi makanan khas Madura yang satu ini karena potongan dagingnya yang kecil-kecil sehingga menyrupai lalat.
Sate lalat disajikan dengan bumbu kacang,sambal dan kecap. Biasnya disajikan juga denga nasi atau lontong. Makanan khas Madura yang satu ini pasti membuat anda ketagihan

Budaya Masyarakat Madura

Kebudayaan adalah seperangkat peraturan atau norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang kalau dilaksanakan oleh para anggotanya, melahirkan perilaku yang oleh para anggotanya dipandang layak dan dapat diterima.
Kebudayaan terdiri dari nilai-nilai, kepercayaan, dan persepsi abstrak tentang jagat raya yang berada di balik perilaku manusia, dan yang tercermin dalam perilaku. Semua itu adalah milik bersama para anggota masyrakat, dan apabila orang berbuat sesuai dengan itu, maka perilaku mereka dianggap dapat diterima di dalam masyarakat.
Kebudayaan dipelajari melalui sarana bahasa, bukan diwariskan secara biologis, dan unsur-unsur kebudayaan berfungsi sebagai suatu keseluruhan yang terpadu.
Dari definisi diatas masyarakat Madura memiliki kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan masyarakat-masyarakat pada umumnya (masyarakat di luar Pulau Madura), meskipun Madura masih berada di wilayah Indonesia tapi karena factor letak membuat kebudayaan-kebudayaan di Indonesia berbeda-beda, dari satu daerah-ke daerah lain pasti memiliki perbedaan kebudayaan.
Untuk kebudayaan masyarakat Madura sendir berbeda dengan kebudayaan masyarakat lainnya, termasuk dengan kebudayaan Jawa Timur (Surabaya, Malang dll) meskipun Madura masih satu provinsi dengan mereka. Masyarakat Madura memiliki corak, karakter dan sifat yang berbeda dengan masyarakat Jawa. Masyarakatnya yang santun, membuat masyarakat Madura disegani, dihormati bahkan “ditakuti” oleh masyarakat yang lain.
Kebaikan yang diperoleh oleh masyarakat atau orang Madura akan dibalas dengan serupa atau lebih baik. Namun, jika dia disakiti atau diinjak harga dirinya, tidak menutp kemungkinan mereka akan membalas dengan yang lebih kejam. Banyak orang yang berpendapat bahwa masyarakat Madura itu unik, estetis dan agamis. Dapat dibuktikan dengan banyaknya masjid-masjid megah berdiri di Madura dan tidak hanya itu saja, kebanyakan masyarakat Madura termasuk penganut agama Islam yang tekun, ditambah lagi mereka juga berusaha menyisihkan uangnya untuk naik haji. Dari hal tersebut tidak salah kalau masyarakat Madura juda dikenal sebagai masyarakat santri yang sopan tutur katanya dan kepribadiannya.
Masyarakat Madura masih mempercayai dengankekuatan magis, dengan melakukan berbagai macam ritual dan ritual tersebut memberikan peranan yang penting dalam pelaksanaan kehidupan masyarakat Madura. Slah satu bentuk kepercayaan terhadap hal yang berbau magis tersebut adalah terhadab bendah pusaka yang berupa keris atau jenis tosan aji dan ada kalanya melakukan ritual Pethik Laut atau Rokat Tasse (sama dengan larung sesaji).
Untuk bahasa masyarakat Madura memiliki bahasa daerahnya sendiri yang mayoritas digunakan oleh masyarkat asli Madura. Bahasa Madura hamper mirip dengan bahasa-bahasa daerah lainnya di Indonesia, karena bahasa Madura banyak terpengaruh oleh bahasa Jawa, Melayu, Bugis, Tionghoa dan lain sebagainya. Pengaruh bahasa Jawa sangat terasa dalam bentuk system hierarki berbahasa sebgai akibat pendudukan Kerajaan Mataram atas Pulau Madura pada masa lampau.

Watak

Kesulitan yang dihadapi untuk mencapai pulau madura juga menjadi penghalang bagi para pengamat budaya untuk mendeskripsikan budaya madura kepada khalayak ramai, sehingga tidak banyak khalayak ramai yang tahu tentang bagaimana kebudayaan masyarakat di Madura, kebanyakan hanya memandang bahwasannya masyarakat Madura berperangai keras, sulit beradaptasi, terbelakang, dan kasar.(Said Abdullah, oktober 2008).
Sejak sebelum Jembatan Suramadu di operasikan, telah muncul berbagai stigama sosial tentang Masyarakat Madura, yaitu keterbelakangan dan kekerasan. Kekerasan seakan menjadi atribut yang melekat di pundak masuyarakat madura, Banyak yang Mencitrakan masyarakat dan kebudayaan madura dengan sikap serba sangar, mudah meneggunakan senjata dalam menyelesaikan masalah. Hal ini sebagai penggambaran watak masyarakat madura yang tegas dan berani bertindak.
Watak tersebut memang melekat sampai sekarang, hal tersebut dikarenakan kerasnya perjuangan masyarakat madura dalam menjalani kehidupan akibat kondisi alam yang tidak mendukung, kurang subur, relatif kering dan gersang. karena itu untuk mempertahankan hidup demi sejengkal tanahnya, masyarakat madura rela meregang nyawa.
Wilayah yang terpisah oleh selat tersebut juga menyebabkan arus globalisasi sulit untuk masuk ke Madura. Hal ini menyebabkan ketertinggalan peradaban dan IPTEK masyarakat madura dengan wilayah sekitarnya, misal Surabaya.

Pantai Siring Kemuning

Pantai Siring Kemuning terletak di Kecamatan Tanjung Bumi Kabupaten Bangkalan, Madura. Atau kira-kira 40 km dari kota Bangkalan setara satu jam perjalanan dengan kendaraan pribadi. Akses jalan menuju pantai Siring Kemuning ini cukup mulus dan mudah. Penunjuk jalan cukup jelas sepanjang perjalanan dan menjamin tidak akan kesasar ke tempat lain.
Sejatinya Pantai Siring Kemuning memiliki daya tarik untuk dijadikan wisata andalan di Kabupaten Bangkalan karena memiliki hamparan pasir putih yang memadai, lingkungannya tenang, ombaknya bersahabat dan keramahan penduduknya. Dan sebenarnya hal tersebut sudah terbukti yaitu dimana pernah Pantai Siring Kemuning ini jadi destinasi turis manca negara.
Menurut H Martolo, salah satu masyarakat di sekitar pantai ini menjelaskan bahwa: sampai tahun 1995 pantai ini banyak dikunjungi oleh wisman hususnya wisman dari Australia. Satu hari bisa mencapai 20 wisatawan asing yang berkunjung dan rata-rata menginap tidak kurang dari 3 hari. Para turis ini memilih pantai Siring Kemuning karena ketenangan dan pasir putihnya yang menghampar. Tapi kini, lanjut H Martolo melanjutkan: sudah tidak ada lagi turis asing yang datang. Kini tinggal beberapa turis domestik saja yang datang itupun berkunjung hanya pada hari minggu atau libur saja.
H Martolo yang memiliki kamar untuk disewakan kepada para tamu yang berada persis di pintu masuk kawasan wisata Pantai Siring Kemuning ini menerangkan: sebelum tahun 1995 lebar hamparan pasir putih adalah 75 meter lebih lebar dari sekarang. Saking lebarnya pasir putihnya, maka tiap tahun selalu diadakan pacuan kuda. Sangat menarik tentu mengadakan pacuan kuda di atas hamparan pasir. Dengan lebarnya hamparan pasir putih tersebut menjadikan daya tarik tersendiri bagi para turis asing. Sudah mahfum bagi kita bahwa yang dicari para turis itu adalah: sand, sun dan smile.
Pada tahun 1995, dimulailah era penambangan batu karang dan pasir putih di kawasan Pantai Siring Kemuning ini. Bahan galian itu untuk dipergunakan pengurugan jalan, bangunan dll, termasuk untuk pengurugan jalan dari Bangkalan ke Tanjung Bumi ini. Dengan penambangan yang tidak terkendali berakibat kepada terjadinya abrasi pantai, sehingga lebar pantai pasir putihnya menyusut terus seperti yang dapat disaksikan sekarang ini yaitu kini hanya tingal 25 meter saja.
Dengan tergerusnya pantai dan tidak terawat pula, maka makin lengkaplah ‘derita’ pantai Siring Kemuning ini. Turis mana yang akan mengunjungipantai yang sedang ‘menderita’?